Aku Menghapus dan Aku Menghapus …

Rafik NurF
2 min readFeb 22, 2021

--

Photo by Mat Reding on Unsplash

I am alone; all round me drowns in falsehood:
Life is not a walk across a field. — Boris Pasternak

/1./
Sanggurdi itu melepas sepatu-sepatu
ketika kekang membawaku ke rumah-rumah dusun.

hari yang elok terbungkus dengan kue,
dari awan-awan mungil yang berkejaran; sementara
aku terlambat: sebuah tendangan berayun menghantam.

lukai aku, lukailah aku … lukailah dengan
amarah dendam saat aku memecutmu; saat hari
musim panas tak berakhir dengan setenggak air,
saat musim hujan kedinginan tanpa tempat.

/2./
Di perbatasan ini, di hilir seberang
padang sabana luas rumput kering ini
matahari terbakar pelan, gerbang hutan gelap

satu genangan air memecah keheningan dengan
wajah pucat lelaki itu: kuda yang terlepas

burung-burung berlomba tertawa, debu
menghampiri kepalanya, rambut yang lusuh
suara ringkikan yang sayup hilang.

dua pohon membukakan jalan dan bunga-
bunga indah tersibak: harumnya
membius senyum lelaki malang itu.

/3./
Aku sebujur kanvas putih yang habis
masa putihku. Harapan yang susut seperti
lukisan tanpa sapuan warna yang selesai

wajahku sekarang sketsa yang belum rapi
terbentuk, dingin, monokrom — tanpa garis tepi

aku hanya ditugaskan setia pada maestroku
untuk membentuk cerita yang selalu diingat:
lelaki malang, kuda tanpa kendali, senja
yang belum matang, sabana melingkar di bawah
hutan & bunga-bunga yang menghadap ke tengah.

yang kemudian lupa dengan sebuah akhir cerita,
akhir cerita yang, sengaja tuanku menghapusnya.

/4./
Hari ini aku duduk dengan angan-anganku
yang terputus-putus, kanvas yang mendingin
dengan cerita yang digantung

seperti hari gaib membujukku: hapuslah,
hapus perlahan garis demi garis; lupakan,
lupakan cerita dengan akhir yang bahagia.
relakan tokoh yang kesepian mengakhiri
ceritanya.

biarkanlah hidup berlalu seperti kisah
tak selesai dalam lukisan ini, maestro
dan kau sendiri, melalui padang sabana
panjang tanpa awan yang menaungi.

dan kau sendiri, terbunuh angan-anganmu
dengan menghapus dan menghapus
cerita bahagia ini.

— Purbalingga, 23/02/2021

--

--

Rafik NurF
Rafik NurF

Written by Rafik NurF

sedang menemui dan menemukan kejutan-kejutan dari Tuhan.

No responses yet