hari ke-20: vira
(tulisan ini dibuat untuk tantangan 30DaysWritingChallenge, tahapan DAY 20: Your celebrity crush)
Vieux, yang berarti: tua, jika diterjemahkan dari Bahasa Perancis. Dimana kata itulah yang terdengar asing di telinga kita, ketika mendengar judul lagu: Down in Vieux Cannes (di Kota Tua Cannes), milik penyanyi perempuan pendatang baru Vira Talisa.
Aku tertarik betul ketika pertama kali mendengar lagu dengan nuansa yang waktu itu masih fresh di telingaku. Nuansa lagu-lagu dari Vira Talisa atau — baiklah akan kusebut saja — mbakvir yang kumaksud. Nuansa berbeda dari penyanyi perempuan-perempaun lain di jagat permusikan Indonesia (ya waktu itu sih referensi lain sedikit).
Nuansa yang riang dengan nada-nada minornya (di lagu Down in Vieus Cannes, misalnya). Nuansa seperti mendengar lagu-lagu dengan vibes lama. Ya wajarlah, mbakvir ini lulusan dari Institute Seni di Perancis (kalau tidak salah). Tentu tidak bakal sembarangan memproduksi lagu-lagunya. Apalagi memang suara yang dimiliki beliau ini sangat empuk dan bagiku sendiri suara terbaik untuk kategori penyanyi perempuan dari seluruh penyanyi perempuan di muka bumi ini. Argghhh.
Di tahun 2018 (kalau tidak salah) aku mendengar lagu-lagunya ini tidak disengaja. Hobi menonton youtube di televisi besar kantor waktu itu, membuat algoritma dengan penyanyi-penyanyi indie hilir mudik bergantian di halaman beranda. Lagu mbakvir itu yang benar-benar tak habis pikir kok bisa keputer dan aku tentunya, langsung kepincut dengan suara beliau itu yang khas.
Baiklah, tentu aku langsung mengecek akun Instagram-nya. Mengfollow, dan ternyata memang sudah ada sederet publik figur musik indie tanah air yang lebih dulu memfollownya. Menandakan dia memang penyanyi jempolan.
Beralih dari situ, Aku justru lebih tertarik dengan gayanya yang sederhana. Keartisikan beliau. Pengetahuan beliau di dunia musik; di dunia seni. Dan tentu saja di per-literasi-an.
Di beberapa kali kesempatan melihat interview beliau dari berbagai channel youtube, aku terperangah akan wawasan-wawasannya yang amat asing di telinga. Entah itu pengalaman beliau di perancis ketika menjadi mahasiswi di sana. Atau malah gaya berbicaranya yang asyik dan berbeda dengan penyanyi lain — seperti yang sudah kusebutkan.
Tapi tentu saja, setelah tertarik akan suaranya yang merdu, pengetahuan/wawasan; keintelektualan beliau, kecantikan beliaulah yang membuat Aku justru lebih tertarik lagi. Ya apa mau dikata, lengkung alisnya yang teduh nian, gaya rambut pendeknya (sekarang), dan senyumnya yang khas, serta gerak-geriknya yang anggun ketika di panggung.
Ohiya, beliau ini juga pandai memainkan pelbagai alat musik. Jago juga menggambar (dengan style-nya sendiri).
Ketimbang berbicara banyak tentang beliau mending kukasih screenshot-an dari Ig accountnya. Mbakvir ini memang cantik, dan aku turut senang bisa menjumpa salah satu indahnya makhluk ciptaan Tuhan itu. Ya meski belum pernah liat konsernya langsung sih (doakan, euy).
Berikut post feed IG terpilih:
Mungkin pula bisa menonton vide ini, agar kau bisa menyukai sosok yang sedari tadi kusebut ini.
(hari kelewat malam, dan terlambat lagi buat nge-post tulisan ini. ya tadi nge-stalknya kelamaan, sih).