hari ke-21: adalah
(tulisan ini dibuat untuk tantangan 30DaysWritingChallenge, tahapan DAY 21:Write about LOVE)
Antara puisi dan lagu aku lebih suka lagu sebagai media menginterpretasikan ‘cinta’ sebagai apa; ‘cinta’ seperti apa; atau ‘cinta’ yang lain-lain. Ketimbang puisi yang terkadang hanya bisa dicerna dengan diam dan perlu pemahaman lain. Lagu dengan nada-nada yang bergetar lebih mudah dipahami.
Puisi menafsir cinta dengan bayang-bayang yang terlampau imajinatif diperlukan. Sedang lagu, kita mendengar pun — dengan memahami lirik tentu saja — bisa dengan mudah menangkapnya. Oleh sebab demikian, sebagai pengejawentahan cinta ke dalam tulisan, aku lebih sreg dengan media lagu dan lirik-lirik di dalamnya.
Kendati demikian, aku bakal menyitir saja lagu-lagu dengan lirik yang mumpuni menyuarakan, Cinta. Mampu memberikan kita arti, cinta adalah apa? Cinta seperti apa? Cinta itu apa artinya? dll, dsb, dst, dlsb.
Karena pagi ini saya mendengar lagu tersebut, sih. Jadi begini:
Ribuan kali kudengarkan kata cinta
Yang dikeramatkan ribuan manusia
Jutaan kali kudengarkan kata cinta
Yang disembah-sembah jutaan manusiaSambil menghunus pedang mengucapkan cinta
Sambil menggorok leher teriakan cintaCinta yang mana, yang kamu puja?
Aku tak mengerti, ku tak memahami
Bukankah cinta bawa kedamaian?
Ajari kami arti cinta sesungguhnya
…
(Iksan Skuter — Cinta cinta cinta)
…
Cinta itu embun pagi kepada cakrawala
Mendinginkan membuat indah fajar pagi yang merekahCinta itu hati yang ada ditubuh kita
Tak bicara, tak berkata tapi menggerakan semuanyaCinta itu bintang bintang kepada rembulan
Yang setia menemani menghias gelapnya malamCinta itu lilin kepada nyala api
Rela mengorbankan dirinya
Untuk berikan sinar cahaya
…
(Iksan Skuter — Cinta itu adalah)
Dan, kau tahu kan, sinar cahaya apa (dari larik terakhir lagu itu) yang dimaksud? Yak benar. Itu siapa pun. Orangtua, keluarga, kawan perkuliahan, sahabat dekat, teman-teman smp, teman-teman pondok… atau bahkan mungkin, itu adalah seseorang di sana yang terlalu jauh. Entah siapa dan di mana. Kadang-kadang cinta seperti itu, ya.
(telat lagi. ketiduran lagi. yasudah lagi)